Infobatam.co.id – Pekerjaan rumah tangga tidak ada jam kerja dan jarang diimbangi dengan perawatan diri yang cukup. Ini membuat seseorang yang berperan sebagai orang tua memikul beban mental tertentu yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatannya.
Tugas rumah tangga yang memicu beban mental sebenarnya cukup sederhana. Seperti memastikan tisu toilet tersedia, mengeluarkan daging dari freezer untuk makan lama, mencuci pakaian, memeriksa pekerjaan rumah anak, dan menjadwalkan janji temu dengan dokter untuk seluruh anggota keluarga. Melansir Parents, Selasa, 21 Februari, seorang ibu rumah tangga dari dua anak laki-laki kecil mengaku sering melewatkan makan, kurang tidur, dan tidak pernah merawat diri.
Apalagi bagi orang tua yang bekerja. Ia tidak hanya memikirkan anak, rumah tangga, hubungan dengan pasangan, tetapi juga memikirkan target pekerjaan. Ini akan memperberat beban mental terutama bagi seorang ibu. Karena menurut laporan Bright Horizons Modern Family Index tahun 2017, wanita dalam hubungan heteroseksual tiga kali lebih mungkin memikul beban mental daripada pria pencari nafkah.
Selain itu, sekitar tiga dari lima perempuan pekerja mengatakan bahwa mereka memikirkan tugas-tugas rumah tangga mereka saat bekerja. Maka masuk akal jika 69% ibu yang bekerja mengatakan bahwa tanggung jawab rumah tangga mereka menimbulkan beban mental, sementara 52% dari mereka kelelahan karena beban itu semua. Lantas beban mental seperti apa yang rentan dialami? Berikut ini penjelasannya.
1. Kecemasan dan depresi
Menurut Nicole Avena, Ph.D., menyelesaikan masalah keluarga, pribadi, dan pekerjaan bisa sangat melelahkan dan membuat stress. Penulis buku dan profesor kesehatan psikologi di Universitas Princeton mengatakan bahwa banyak tugas di rumah, tugas pribadi, dan tugas pekerjaan yang datang bersamaan dapat menyebabkan masalah mental. beberapa yang paling sering dilaporkan termasuk kecemasan dan depresi.
2. Kurang tidur
Ada yang bilang kalau kurang tidur adalah pengalaman orang tua baru yang enggak bisa ditolak. Namun, kurang tidur yang berlangsung lama dapat memengaruhi kehidupan. Menurut Sleep Foundation, wanita kehilangan lebih dari satu jam tidur setiap malam setelah menjadi orang tua dan pola tidur tidak kembali ke tingkat sebelum hamil sampai anak berusia sekitar 6 tahun.
Kurang tidur sering kali dipicu oleh tuntutan menjadi orang tua yang melebihi ambang batas mental dan fisik orang tua, serta perasaan bersalah orang tua yang berlebihan. Sayangnya, kelelahan dapat menyebabkan masalah lain, seperti lekas marah, sistem kekebalan tubuh melemah, dan putus hubungan dengan keluarga.
3. Kesulitan mengingat
Jika tidak dapat mengingat bahwa kacamata yang hilang sedang bertengger di kepala dan kelupaan lainnya, ini merupakan gejala kehilangan ingatan karena beban mental. Setelah melahirkan, orang tua dapat mengalami depresi postnatal yang merujuk pada kemunduran fisik dan mental. Ini dapat juga dipicu kekurangan zat besi, seng, dan B12 setelah melahirkan.
“Apa yang terjadi dari waktu ke waktu adalah ibu mengambil lebih banyak pekerjaan mental saat membesarkan anak, sehingga mengarah ke ‘otak ibu’ ‘ dan dengan mudah berubah menjadi masalah penipisan pascapersalinan yang lebih serius, “kata Suzie Welsh, R.N., MSN.
4. Sakit kepala
Kadar estrogen tinggi dapat memicu sakit kepala. Selain juga fluktuasi hormon juga menyebabkan sakit kepala kronis serta migrain. Menurut Northwestern Medicine, ini mungkin dialami sebelum menstruasi, selama kehamilan, setelah melahirkan, selama perimenopause, dan menopause. Bahkan saat menggunakan kontrasepsi hormonal juga menyebabkan sakit kepala.
Kurang tidur, kecemasan, dan kelelahan yang terkait dengan beban mental semuanya dapat menyebabkan sakit kepala yang sering terjadi. Stres dari beban mental orang tua dapat mendatangkan malapetaka pada tubuh, melepaskan bahan kimia yang menyebabkan tubuh bereaksi dalam keadaan melawan atau lari, kata Jaclyn Fulop, ahli terapi fisik berlisensi.
Itulah keempat beban mental yang umum dialami orang tua tetapi paling banyak dialami Wanita. Cara untuk mengatasinya, Anda perlu meringankan beban mental Anda. Misalnya dengan minta tolong orang lain, ini cukup membantu. Cara kedua, buatlah dan kenali Batasan diri. Ini akan membantu Anda mengatakan ‘tidak’ untuk mengerjakan hal-hal yang tidak bisa ditangani.
Welsh menyarankan untuk meluangkan waktu sendiri. Waktu luang ini, bisa dimanfaatkan mengelola beban mental dan mengutamakan diri sendiri saat Anda bisa. Tidak membutuhkan banyak waktu, cukup 10 menit sehari untuk berjalan-jalan, bermeditasi, dan latihan pernapasan. Selain itu, manfaatkan sedikit waktu untuk power nap 20 menit akan membuat Anda merasa jauh lebih baik.